Berita

Pra - Musrenbang RKPD Provinsi Kaltim 2023
Plt. Kepala Bappeda Kutai
Kartanegara Sy. Vanesa Vilna, didampingi seluruh Kepala Bidang Perencanaan
Bappeda, dan Sub Koordinator menghadiri Pra – Musrenbang RKPD Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2023, yang berlangsung selama tiga hari Senin 11
April hingga Rabu 13 April 2022
bertempat di Hotel Harris Samarinda, diikuti Kabupaten / Kota se Kalimantan
Timur. Dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni dalam sambutannya menjelaskan
bahwa keberadaan IKN yang telah ditetapkan Undang – Undang akan memberikan
dampak positif yang sangat besar bagi pembangunan dan masyarakat Kaltim, Dalam jangka pendek
atau pada masa konstruksi maka pembangunan IKN akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi melalui investasi infrastruktur dan perdagangan antar daerah, sedangkan
dalam jangka menengah keberadaan IKN akan berpengaruh terhadap diversifikasi ekonomi
dan sector non-tradisonal di Kaltim.
Berkaitan dengan hal tersebut
Sekdaprov mengharapkan agar seluruh komponen pembangunan Kalimantan Timur
Kabupaten / Kota dapat menyusun RKPD yang adatif dan antisifatif terhadap
peluang yang muncul berkaitan dengan pemindahan IKN ini.
Dijelaskannya juga bahwa Tahun 2023
merupakan tahun terakhir pemerintah Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi
Mulyadi, bekenanan dengan itu agar target target pembangunan daerah yang telah
ditetapkan sampai tauhn 2023 dapat dipastikan tercapai dengan baik. Berdasarkan
hasil evaluasi RPJMD tahun 2021 atau capaian mayoritas indikator makro
pembangunan daerah di Kaltim telah berada diatas target yang ditetapkan namun
demikian masih ada beberapa indicator yang perlu ditingkatkan pencaipannya. Kemudian
selain program prioritas yang telah dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur
memiliki Janji politik yang harus ditepati antara lain yaitu penciptaan 250
ribu lapangan kerja, 500 Km Jalan Produksi, Peningkatan Insentif guru dan
pemuka agama, 1 juta lahan pertanian, 6500 beasiswa kaltim tuntas per tahun, 25
ribu rumah bagi keluarga pra sejahtera, dan 100 milyar modal usaha.
Sementara itu Kepala Bappeda Provinsi
Aswin dalam paparannya menjelaskan tingkat kemiskinan di Provinsi Kalimantan
Timur pada tahun 2021 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni
menjadi 6,54 persen. Di Tahun 2021 karena dampak Pandemi COVID 19, terjadi
penurunan nilai PDRB migas menjadi sebesar Rp 695,16 triliun dan Laju inflasi
Provinsi Kalimantan Timur meningkat dari tahun sebelumnya, hingga mencapai 2,15
persen pada tahun 2021.
Ditambahkannya di Tahun 2023 indentifikasi
permasalahan pembangunan daerah antara lain ; Relatif tingginya tingkat
kemiskinan, Relatif tingginya tingkat pengangguran terbuka, Masih adanya
ketimpangan pendapatan, dan Potensi penurunan kualitas lingkungan hidup.
Dalam kesempatan ini juga Aswin mengatakan Arah kebijkan Ekonomi Tahun 2023 antara lain ; 1. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil produksi pertanian (dalam arti luas) melalui pengembangan kawasan sentra-sentra produksi; 2. Meningkatkan nilai tambah produk-produk unggulan dengan penguatan rantai pemasaran, kemudahan berusaha, dan insentif investasi; 3. Penguatan daya saing infrastruktur dasar, mencakup konektivitas, energi, air baku serta infrastruktur pendukung ekonomi lainnya.
Copyright by @BappedaKukar 2020. All Rights Reserved